Kamis, 07 April 2011

Download 3Ds Max 2010 full versi plus serial dan crack Label


Didunia modeling animasi 3D, software 3Ds Max sudah sangat terkenal dan menduduki peringkat pertama, karena fitur dan kemampuannya yang luar biasa. Versi yang terakhir dari 3Ds Max adalah versi 3Ds Max 2010. Versi 3Ds Max 2010 ditambahkan dengan berbagai macam fitur yang sangat bagus. Dengan menggunakan 3Ds Max 2010 kita bisa membuat model 3D, baik animasi maupun objek mati.

Seperti versi autodesk 2008,Autodesk 3ds Max 2010 modeling, animasi, dan perangkat lunak render memiliki banyak keunggulan fitur.Penambahan sejumlah alat-alat baru dan fungsionalitas terus dilakukkan. Dengan 3ds Max 2010 software, profesional dalam pengembangan game, televisi, film, dan industri penerbitan digital akan menemukan toolsets yang kita butuhkan untuk model 3D yang komprehensif dan 3D animasi solusi langsung dari kotak.

Untuk hardware yang dibutuhkan juga lumayan tinggi. Jika anda memaksakan menjalankan 3Ds Max 2010 di komputer dengan spesifikasi minimal (walaupun yang telah ditentukan oleh pihak autodesk ini ), juga prosesnya masih lambat. Jadi usahakan untuk menjalankan 3Ds Max 2010 gunakan komputer yang spesifikasinya lebih tinggi dari yang telah ditentukan, agar prosesnya bisa berjalan lebih cepat.

Untuk spesifikasi yang perlu diperhatikan adalah Prosesor, RAM dan VGA. Ketiga item ini memegang peranan yang sangat penting. Prosesor usahakan menggunakan Core2Dou, RAM, minimal 4GB, sedangkan VGA gunakan minimal yang sudah mendukung fitur pixel shader 3.

Demikian apa yang bisa saya sharing, semoga bisa bermanfaat bagi pengunjung semua. Jika ada yang kurang menurut sobatPC, silahkan tambahkan di komentar. Terima kasih

Link Download: http://www.indowebster.com/3d_MAX_2010_with_keygen.html

Photoshop Cs 5 Crack, Serial Number N Full Version


diluncurkan pada tanggal 12 April 2010. Dalam video yang diposting di halaman resmi Facebook nya, tim pengembangan mengungkapkan teknologi baru dalam pengembangan, termasuk tiga sikat dimensi dan alat warping. Sebuah versi dari Adobe Photoshop CS5 Extended digunakan untuk Beta prerelease. Sekelompok besar pengguna adobe photoshop dipilih diundang untuk pengujian beta di Mid-Februari 2010.

Dari blog sahabat: download photoshop cs5 crack keygen serial number fullversion | ini-apa.com


Fitur: adobe Photoshop cs5 memiliki hubungan dengan perangkat lunak Adobe lainnya untuk mengedit media, animasi, dan authoring. PSD (Photoshop Document). yaitu Format asli Photoshop.Dukungan untuk pencitraan yang paling canggih ada di Photoshop. Ini termasuk lapisan dengan masker, ruang warna, profil ICC, transparansi, teks, saluran alpha dan warna spot, jalur kliping, dan pengaturan duotone. Hal ini berbeda dengan banyak format file lain (misalnya EPS atau. GIF.) Yang membatasi untuk menyediakan konten lancar dan fungsional.PSD format. secara luas digunakan, dan didukung untuk beberapa hal oleh sebagian besar software persaingan. PSD Format. File dapat diekspor ke dan dari Adobe Illustrator, Adobe Premiere Pro dan After Effects, untuk membuat standar DVD profesional dan memberikan editing non-linear dan efek khusus layanan, seperti latar belakang, tekstur, dan sebagainya, untuk televisi , film, dan Web. Adobe photoshop cs5 adalah sebuah editor gambar berbasis pixel, tidak seperti program-program seperti Macromedia FreeHand (sekarang mati), Adobe Illustrator, Inkscape atau CorelDraw, yang editor gambar berbasis vektor.Adobe Photoshop cs5 menggunakan model warna RGB, laboratorium, CMYK, grayscale, bitmap biner, dan duotone. Photoshop cs5 memiliki kemampuan untuk membaca dan menulis format raster dan vektor gambar seperti EPS,.. PNG,. GIF,. JPEG, dan Adobe Fireworks.Sebuah program desain gambar yang canggih dari adobe.

Bahasa tersedia dalam bahasa berikut: Brasil Portugis, Cina Sederhana, Cina Tradisional, Ceko, Denmark, Belanda, Inggris, Finlandia, Perancis, Jerman, Hungaria, Italia, Jepang, Korea, Norwegia, Polandia, Rumania, Rusia, Spanyol, Swedia, Turki dan Ukraina. Bahasa Arab, Yunani, Ibrani, Timur Tengah, dan versi bahasa Afrika Utara tersedia dari Winsoft.Untuk download adobe photoshop cs5
crack, keygen,serial number, fullversion

Download trialnya di

http://www.adobe.com/products/photoshop/photoshopextended/

1. Download trial Adobe photoshop cs5 di http://www.adobe.com/products/photoshop/photoshopextended/
2. Instal Adobe photoshop cs5
3. Extract file 111-ini-apa.zip
4. copy file amtlib.dll
5. paste ke directory Adobe photoshop CS5
6. over writing
7. buka Adobe photoshop CS5
8. nikmati

download photoshop crack cs5 easyshare

http://adf.ly/ewHB

download photoshop cs5 crack 4share

http://adf.ly/ewe3

Kamera dan Fungsinya


Era Digital pastinya membawa kita kedunia yang semakin maju. Begitu juga dengan dunia Photography. Nagh kalo udag berbicara photography pastinya banyak yang diungkapkan. Namun sebelum kita terjun kedunia photography pastinya harus memahami dulu yang namanya Kamera. Kalo udag tau baru dech diaplikasikan. Kata pepatah kuno bilang kan “Tak kenal maka tak Sayang” tul kan. Langsung ajah ……

Kamera secara simpel merupakan sebuah kotak yang terdapat body untuk menempatkan film dan bagian depannya terdapat sebuah lubang yang tertutup rapat dengan sebuah lensa, dengan demikian sebuah lensa kamera pada prinsipnya terdiri dari dua bagian utama yaitu “body kamera dan lensa”.

Jenis Dan Fungsi dari Kamera
1. Kamera

Kamera adalah sebuah alat yang mengarahkan bayangan yang difokuskan oleh lensa/sistem optik lain keatas permukaan foto sensitif yang berada dalam tempat tetutup/film. Dilihat dari jenisnya, kamera ada 2 macam yaitu:

a. Compact Camera,yaitu kamera yang pemakaiannya langsung melihat obyek yang difoto tanpa melalui lensa pengatur.

b. Single Lens Reflex(SLR),yaitu kamera yang cara kerjanya dengan bayangan benda yang dilihat lalu di pantulkan oleh cermin yang terdapat didalam kamera, sehingga dengan jenis ini obyek tidak dapat dilihat jika lensa dalam keadaan tetutup.

Kelebihan Dan Kelemahan Kamera “Compact Camera”

Kelebihan:

1.Gambar yang dihasilkan cukup terang meskipun cahayanya minim.

2.Bentuk kecil, ringan dan kompatibel

3.Otomatis penuh sehingga sesuai untuk pengambilan dimana saja.

4.Kamera tidak memakai cermin didalam dan suaranya tidak berisik.

5.Bisa dioperasikan dengan menggunakan flash (blith).

Kelemahan:

1.Flash yang built in pada body kamera bisa menyebabkan foto yang dihasilkan menjadi red eyes reduction.

2.Karena obyek yang difoto di lihat melalui view vinder yang terpisah dari lensa sehingga ada kemungkinan pengambilan gambar pada saat lensa tertutup.

3.Pengaruh pemakaian filter tidak tampak jika di lihat dari view vinder.

4.Karena lensa menjadi satu dengan body kamera maka lensa tidak dapat di ganti dengan jenis yang lain.

5.Paralax Error, yaitu ketidaksesuaian gambar yang dihasilkan dengan yang dilihat melalui view vinder.

6.Tidak bisa untuk pengambilan gambar Close up.

Kelebihan Kamera SLR

1.Komposisi dapat lebih tepat.

2.Pengaturan fokus dan jarak dapat lebih teliti karena cahaya diukur melalui lensa.

3.Karena banyaknya kepingan lensa yang dipakai, maka lebih mudah pengaturan fokus dengan menggerkkan “focussing ring” kedepan dan kebelakang.

4.Lensa dapat dengan mudah di lepas dan di ganti dengan lensa yang lain sesuai dengan kebutuhan.

Kelemahan Kamera SLR

1.Suara yang dikeluarkan pada saat di operasikan lebih berisik.

2.Karena komponennya kompleks maka sering mengakibatkan kegagalan dalam pengambilan gambar.

3.Harga jauh lebih mahal.

4.Sinkronisasi flash di batasi hanya pada skala shutter speed.

Bagian Body Kamera dan Fungsinya

Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa bagian kamera yang penting adalah body kamera dan lensa. Pada body kamera jenis SLR dan TLR tedapat beberapa komponen dan fungsinya sebagai berikut:

1.View Vinder (jendela pengintai) fungsinya untuk melihat obyek yang akan difoto.

2.Shutter speed (skala kecepatan), untuk mengatur kecepatan membuka dan menutupnya rana.

3.Rana fungsinya membuka dan menutup untuk mengambil cahaya yang dibutuhkan dai kamera ke obyek pada saat shutter release ditekan.

4.Diafragma fungsinya untuk mengontrol atau mengatur ruang tajam pencahayaan.

5.Skala penunjuk ASA film, fungsinya untuk menunjukkan ASA film yang dipakai.

6.Shutter Release (tombol penembak), fungsinya untuk menembak secara manual.

7.Self Timer (penunda waktu), fungsinya untuk menangguhkan waktu pengambilan obyek yang akan difoto.

8.Pengokang (tuas untuk memajukan film), fungsinya untuk menggeser film yang telah dicahayai.

9.Tuas untuk menggulung film.

10.Lubang untuk memasukkan kabel sinkronisasi, untuk menggabungkan kamera dengan flash.

11.Tombol pelepas rana.

12.Hot Shoe (sepatu panas), fungsinya untuk menempatkan flash.

13.Film Counter (penunjuk film yang telah dipakai).

14.Tempat baterai untuk kamera.

15.Tombol atau pengait penggulung film, fungsinya untuk menggulung film.

16.Tombol pelepas film.

17.Cermin, fungsinya untuk membuka dan menutup pada saat shutter release ditekan.

18.Pengait film.

Pada jenis kamera kompak bagian-bagiannya tidak selengkap dan sekomplek komponen-komponen pada kamera SLR dan RLT.

2. Lensa Kamera

Kamera yang dipakai untuk keperluan lebih serius akan lebih baik menggunakan jenis kamera SLR. Dengan sistem ini akan lebih mudah untuk dapat mengganti lensa sesuai dengan yang diinginkan. dan muncullah berbagai jenis lensa yang dikelompokkan menurut luas sudut pengambilan gambar.

1. Lensa Sudut Lebar (Wide)

a. Ultra Wide (15,18,20mm)

Daya jangkau cukup dan ruang tajamnya cukup besar. Banyak digunakan untuk foto pemandangan, jurnalistik, arsitektur. Kekurangannya bila belum menguasai prospektif dan komposisi obyek akan tampak kecil sekali dalam gambar.

b. Medium Wide (24,28,35mm)

Dipakai untuk interior juga arsitektur.

2. Lensa Datar

Lensa (50mm) kekuatan lensanya cukup tingi. Rancangan lensanya normal memang dibuat seperti layaknya pandangan mata kita, maka banyak digunakan untuk foto dokumentasi.

3. Lensa Tele

lensa dengan jangkauan jauh, agar benda di kejauhan tampak dekat.

-Medium Tele : 85,105,135,200mm

-Super Tele : 300,400,600,800,900,2000mm.

4. Lensa Vario (zoom)

Lensa yang mempunyai variasi panjang yang dapat diatur sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita.

-Wide-Wide : 17-18,20-35mm.

-Wide-Normal : 35-70,28-70,24-70mm.

-Wide-Medium tele : 28-85,28-200mm.

-Medium-Super tele : 80-200,600-1200mm.

-Wide-Super tele : 35-350mm.

5. Lensa Konventer
Sebuah lensa yang dapat meningkatkan kekuatan dan panjang lensa menurut angka pelipatnya. Sebagai contoh, lensa konventer 2x 200mm dapat menambah kekuatan lensa 200mm menjadi 400mm.

Flash (Lampu Kilat)

Yang dimaksud dengan lampu kilat adalah cahaya buatan yang dihasilkan oleh suatu alat yang bertujuan untuk memberikan penyinaran saat cahaya alami tidak mampu melakukannya atau sebagai pelengkap/pendukung cahaya alami.

a. Flash bulb

Flash bulb terdiri dari lim kawat magnesium kawat besi dalam ruangan berisi oksigen pekat. Lampu kilat jenis ini dinyalakan oleh suatu aliran atau getaran singkat pada waktu bersamaan atau sesaat atau pengatur cahaya dibuka. Pada sebuah flash bulb terdapat 4 bola lampu hanya dapat digunakan dalam satu kali pemakaian.

b. Elektronik Flash

Yaitu lampu kilat dimana terdapat baterai sebagai kapasitor/kondensator yang menyimpan tenaga listrik, kemudian mengeluarkannya untuk memicu cahaya kilat. Dan pada lampu kilat elektronik terdapat sebuah sensor yang mengukur cahaya dari lampu kilat sesuai dengan kadar pencahayaan yang di butuhkan. Lampu jenis ini lebih efisien, karena dapat dipakai berulang-ulang.

c. Multiple Flash

Yaitu suatu lampu kilat yang dapat menyala ratusan kali pada tiap detiknya. Lampu kilat ini dapat digunakan untuk merekam pergerakan yang terjaddi pada obyek bergerak dan menganalisa fenomena dengan kecepatan tinggi.

d. Stroboscope

Adalah sebuah alat yang menghasilkan atau menggunakan pulsa-pulsa cahaya yang cemerlang untuk obyek yang bergetar, berputar dan untuk membuat obyek tersebut seperti tidak bergarak/bergerak sangat lambat.

Accessories

Pada pemotretan yang baik ada kalanya di butuhkan beberapa perangkat tambahan untuk lebih menyempurnakan hasil gambar yang diperoleh.

A.Filter

Filter merupakan lensa tambahan yang berfungsi sesuai dengan jenisnya masing-masing diantaranya :

a. Filter Monocrome, berfungsi untuk menguatkan suatu nada warna pada obyek yang sesuai dengan filternya. Contoh, filter Monocrome warna merah.

b. Filter Ultraviolet, berfungsi untuk menghilangkan efek dari sinar ultra violet.

c. Filter Skylight, yaitu berfungsi merubah warna ultra violet menjadi warna magenta.

d. Filter Konversi, berfungsi untuk menghilangkan warna dari obyek atau efek suatu pencahayaan menjadi warna asaknya.

e. Filter Polarizing, berfungsi untuk menjernihkan pandangan (menghilangkan pantulan cahaya, membirukan warna langit dan menjernihkan air).

f. Filter Gradual, berfungsi untuk membuat efek gradasi warna pada obyek.

g. Filter Diffuser, berfungsi untuk melembutkan pandangan.

h. Filter Close Up, berfungsi untuk memotret obyek yang kecil.

B.Penyangga

a. Tripod, penyangga kamera yang memiliki tiga kaki.

b. Monopot, penyangga kamera yang memiliki satu kaki.

c. Ligt Stand, penyangga lampu-lampu yang umumnya dipakai di studio.

d. Handkett, penyangga tubuh yang menempel pada kamera.

C.Kabel Release

Kabel bertombol yang berfungsi sebagai perpanjangan dari tombol shutter.

D.Back Ground

Latar belakang yang digunakan dalam pengambilan gambar/obyek.

1. Slave Unit

Sensor pemicu lampu-lampu kilat yang pulsa-pulsanya bekerja atas rangsangan cahaya lampu kilat lain.

6. Light Meter

Alat pengukur kekuatan cahaya didalam kamera secara elektronik

7. Reflektor

Alat yang befungsi sebagai pemantul cahaya.

H.Flash meter

Fungsinya alat ini untuk mengukur kekuatan cahaya flash secara eklektronik.

9. Soft box

Fungsinya untuk melembutkan cahaya.

10. Slide Proyektor

Fungsinya untuk menampilkan film positif pada layar.

11. Hand Kad

Fungsinya sebagai pemegang kamera dan menempatkan flash.

Film

Adalah suatu plastik yang dilapisi emulsi, emulksi tersebut tersusun atas pelatin dan partikel garam yang peka cahaya

a. Menurut ukurannya

· Film Mikro :28×24 mm, 26×24 mm

· Film Standart :35×24 mm

· Film Format Sedang :4,5×6,7, 6×9 mm

· Film Format Besar :24×18, 12×9 mm

b. menurut kepekaan (ISO) mempunyai satuan ASA (America Standart Association) dan DIN (Deutsch Industrie Norm)

· ISO Rendah :3-5(ASA)-15-18(DIN)

· ISO Sedang :64-200(ASA)-21-24(DIN)

· ISO Tinggi :400-800(ASA)-27-30(DIN) dst

c. menurut warna dasarnya

tiap jenis dan kategori film mengacu pada warna dasar yang menyusun setiap warna pada film itu sendiri

· Film hitam putih (B/W), memiliki warna dasar hitam

· Film warna (colour, memiliki tiga warna dasar yaitu film negatif warna kuning, magenta, cyan

· Film slide (film positif), warna dasarnya biru, merah, hijau

d. film khusus

· Film instan, yang bisa disebut polaroid

· Film infra merah, dipakai untuk pemotretan dalam ruang gelap

· Film X-Ray, dipakai untuk keperluan kedokteran ex. Rongen atau pemeriksaan logam

SEJARAH FOTOGRAFI

Sejarah fotografi tidak akan lepas dari penemuan kamera dan film. Dengan penemuan film, kita dapat mereproduksi gambar, dan proses pencahayaan film tersebut terjadi di dalam kamera. Menurut sejarah, prinsip kerja kamera telah ditemukan sejak zaman Aristoteles, bahkan mungkin sebelumnya. Aristoteles mengadakan percobaannya dengan merentangkan kulit yang diberi lubang kecil, digelar di atas tanah dan diberi antara untuk menangkap bayangan matahari. Sehingga cahaya dapat menembus dan memantul di atas tanah dan gerhana matahari dapat diamati. Kemudian penemuan kamera obscura ditemukan oleh Leonardo da Vinci, sorang pelukis dan ilmuwan. Kamera obscura berupa sebuah kamar gelap yang diberi lubang kecil di salah satu sisinya, sehingga seberkas cahaya dapat masuk dan membuat bayangan dari benda-benda yang ada di depannya.

Pada mulanya kamera ini tidak begitu diminati, karena cahaya yang masuk amat sedikit, sehingga bayangan yang terbentuk pun samar-samar. Penggunaannya terutama masih untuk menggambar benda-benda yang ada di depan kamera. Penggunaan kamera ini baru populer setelah ditemukannya lensa pada tahun 1550. Dengan lensa pada kamera ini, maka cahaya yang masuk ke kamera dapat diperbanyak, dan gambar dapat dipusatkan, sehingga menggambar menjadi lebih sempurna. Tahun 1575, kamera portable yang pertama baru dibuat, dan penemuan kamera ini untuk menggambar makin praktis. Baru tahun 1680 lahir kamera refleks pertama, namun penggunaannya masih untuk menggambar, karena bahan baku untuk mengabadikan benda-benda yang berada di depan lensa selain dengan menggambar masih belum ditemukan. Jadi, pada zaman tersebut, kamera masih dipakai untuk mempermudah dalam menggambar. Dimana hasil dari kamera tersebut masih belum dapat direproduksi, karena belum ditemukannya film negatif. Sejarah penemuan film dimulai ketika orang berusaha untuk dapat mengabadikan benda yang berada di depan kamera, sudah mulai berkembang sejak abad ke-19, dengan adanya penemuan penting oleh Joseph Niepce, seorang veteran Perancis. Ia bereksperimen dengan menggunakan Aspal Bitumen Judea. Dengan pencahayaan 8 jam, ia berhasil mengabadikan benda yang berada di depan lensa kameranya menjadi sebuah gambar pada plat yang telah dilapisi

bahan kimia tersebut. Namun melalui percobaaan ini masih belum dapat membuat duplikat

gambar Percobaan demi percobaan telah dilakukan untuk menemukan bahan pembuat duplikat

gambar, tetapi tetap gagal. Sampai akhirnya Sir Henry Talbott menemukan Callotype dari bahan kertas yang gambar-gambarnya berupa gambar negatif dan dapat direproduksi. Tapi penemuan ini kurang diminati, karena hasilnya kurang tajam. Kemudian lahirlah Collodion, bahan baku fotografi yang diperkenalkan oleh Frederick Scott Archer, dengan menggunakan kaca sebagai bahan dasarnya. Proses ini adalah proses basah. Bahan kimia tersebut dilapiskan ke kaca, kemudian langsung dipasang pada kamera obscura, dan gambar yang dihasilkan lebih baik. Cara ini banyak dipakai untuk memotret di seluruh Eropa dan Amerika, sampai ditemukannya bahan gelatin dan ditemukannya bahan kimia yang dapat digunakan untuk proses kering. Tahun 1895, George Eastman membuat film gulung (roll film) dengan bahan gelatin, yang dipakai untuk memotret (mengabadikan citra alam) sampai sekarang. Penemuan-penemuan tersebut di atas telah mempermudah kita dalam mengabadikan benda-benda yang berada di depan lensa dan mereproduksinya, sehingga para fotografer, baik amatir maupun profesional dapat menghasilkan suatu karya seni tinggi, tanpa perlu terhalang oleh keterbatasan teknologi.

Dikutip dari :

Beaumont Newhall, The History of Photography, The Museum of Modern Art, New York, 1982.

Photoscape

Photoscape adalah sebuah software editor gambar seperti Photoshop. Software dapat didownload dengan gratis karena bersifat freeware. Untuk anda yang bingung menggunakan Adobe Photoshop bisa menggunakan Photoscape untuk mengedit foto/image.

Memang Photoscape memiliki beberapa keterbatasan dibandingkan Photoshop, namun software ini sangat ringan dan sangat mudah untuk digunakan dibandingkan dengan Adobe Photoshop

Fitur Utama yang dimiliki Photoscape adalah :

* Viewer : Lihat folder foto, slideshow
* Editor : mengubah ukuran, kecerahan warna dan penyesuaian, white balance, latar koreksi, frame, mosaik modus, menambahkan teks, gambar lukisan, filter, mengakibatkan mata merah
* Batch editor : mengedit beberapa foto
* Page : Membuat satu foto dengan menggabungkan beberapa foto di halaman bingkai
* Combine : Membuat satu foto dengan melampirkan beberapa foto vertikal atau horizontal
* Animated GIF : Membuat animasi satu foto dengan beberapa foto
* Print : Cetak potret shot, carte de penghabisan, foto paspor
* Splitter : Bagikan foto ke dalam beberapa bagian
* Screen Capture : Ambil foto layar Anda dan menyimpannya
* Color Picker : Perbesar gambar pada layar, pencarian dan memilih warna
* Rename : Mengubah nama file foto dalam modus batch
* Raw Converter : Mengkonversi RAW ke jpg
* Paper Print : Cetak berjajar, grafik, musik, kertas kalender
* Face Search : Cari yang mirip wajah-wajah di internet

Download : Photoscape 3.4

Gaya Ekstrem Para Photografer

Setiap orang pastilah mempunyai resiko dalam menjalani profesinya.Resiko-resiko itu dijalani agar mereka dapat memperoleh apa yang diinginkan.
Alain Robert yang berprofesi sebagai pemanjat gedung-gedung tinggi, dia mempertaruhkan nyawanya untuk memperoleh ketenaran.Tidak terkecuali juga dengan para photografer, mereka pun kadangkala untuk memperoleh sebuah hasil foto yang bagus harus mempertaruhkan nyawanya atau harus bergaya lain dari yang lain yang mungkin bagi sebagian orang kelihatanya lucu, aneh, dan menegangkan.Lihat saja gaya para photografer ini.



Kamis, 31 Maret 2011

Photo 3









Photo 2





Photo 1





Tips memotret model

 
Seorang pemula di bidang fotografi biasanya memulai hasil fotonya dengan objek – objek yang mudah. Salah satunya menggunakan objek seorang model. Di kesempatan ini akan kita bahas sedikit tips untuk memotret seorang model. Kalau kita mendengar kata model, bayangan kita selalu pada sosok wanita yang cantik, muda dan memiliki tubuh yang bagus. Istilah ini sebenarnya salah, karena pengertian model adalah orang yang menjadi objek dalam sebuah foto. Mulai dari bayi, remaja, orang tua sampai kakek nenek. Bahkan seekor binatang pun bisa disebut model.
Untuk memotret model, pertama kita harus mempunyai sebuah kamera. Setiap jenis kamera bisa dipakai dalam pemotretan ini. Sedikit menyinggung tentang alat, untuk pemotretan seorang model idealnya memakai kamera yang lensanya bisa dilepas tukar. Sehingga dalam proses pemotretan kita dapat membuat foto close up dengan menggunakan lensa tele atau lensa zoom. Tapi kalau anda hanya mempunyai jenis kamera pocket atau hanya memanfaatkan fasilitas kamera di handphone anda, itu bukan menjadi masalah.

Untuk memotret seorang model, kita memakai teknik foto close up. Sebuah foto close up adalah foto yang menampilkan bagian tubuh si model mulai kepala sampai bagian pinggang. Selain itu juga adalah istilah ekstrem close up, yang mempunyai arti foto yang menampilkan bagian wajah si model. Bahkan bisa hanya bagian mata saja. Untuk pemotretan ekstrem close up lebih bagus kalau dilakukan dengan jenis kamera yang lensanya bisa dilepas tukar. Dan untuk topik bahasan ini, berfokus pada pemotretan close up dengan menggunakan semua jenis kamera. Karena topik ini lebih mengutamakan bagi anda yang belum paham tentang ilmu fotografi dan ingin belajar tentang teknik fotografi.


Berikut beberapa tips untuk memotret model.

KAMERA
Semua jenis kamera bisa dipakai, baik jenis digital atau konvensional (kamera film) bahkan kamera pada handphone. Apabila kamera anda memiliki fasilitas zoom, gunakan pada posisi zoom atau tele. Sehingga jarak anda dengan model yang anda potret bisa agak jauh. Dan usahakan tidak memotret dengan  lensa pada posisi wide angle (lensa lebar) khususnya untuk pemotretan close up. Karena selain jarak anda dengan model lebih dekat, pada hasil foto wajah model akan terlihat lebih lebar karena distorsi. Contoh efek distorsi bisa dilihat kalau anda berkaca di depan kaca yang berbentuk cembung.

WAKTU
Kalau anda memotret dengan memanfaatkan cahaya matahari atau diluar ruangan, waktu yang ideal untuk pemotretan adalah jam 8 – 10 pagi atau jam 3 – 5 sore. Karena pada waktu – waktu tersebut cahaya matahari masih lembut. Sehingga bayangan yang muncul di bagian bawah kelopak mata, hidung dan leher tidak terlalu keras atau lembut.





PENCAHAYAAN

Arahkan cahaya yang datangnya dari matahari di sisi kanan atau kiri model (teori pencahayaan samping). Kalau cahaya matahari masih belum keras anda bisa menempatkan model dengan menghadap sejajar arah matahari. Hal ini selama mata sang model tidak mengecil karena menahan datangnya cahaya matahari. Untuk mengantisipasi bagian wajah yang lebih gelap karena tidak terkena cahaya matahari, anda bisa menggunakan kertas putih atau kain putih yang dibentang menghadap ke arah bagian wajah yang agak gelap. Kertas putih atau kain putih berfungsi sebagai reflektor atau media pantul dari cahaya matahari. Di bidang fotografi teknik ini disebut fill in light (cahaya pengisi)

Penting : Jangan sekali-kali anda memotret model dengan posisi kamera melawan cahaya matahari (cahaya matahari dari belakang model). Karena pengukur cahaya di kamera anda akan membaca cahaya yang datangnya dari matahari bukan dari cahaya yang berada di area wajah model. Dan foto yang dihasilkan wajah model tampak gelap sementara bagian belakang model terang (siluet).



KOMPOSISI
Tempatkan model pada tengah-tengah frame kamera. Posisikan kamera sejajar dengan model. Jangan terlau rendah atau terlalu tinggi dari model. Anda bisa mengaturnya lewat jendela penglihat (view winder) di kamera anda. Pakai teori what you see what you get. Jadi apa yang anda lihat di jendela penglihat kamera anda, itu yang akan terekam di foto anda.
Untuk model yang memiliki bentuk wajah lebar atau postur tubuh yang gemuk, atur posisi wajahnya agak sedikit serong ke sisi kiri atau kanan. Jangan menghadap lurus ke arah kamera. Hal ini untuk mengurangi kesan gemuk atau lebar pada wajah model. Sehingga gambar pada foto akan terlihat salah satu sisi pipi si model sedikit ramping karena model menghadap sedikit serong ke sisi kiri atau kanan. Karena biasanya setiap model khususnya wanita ingin terlihat lebih kurus ketika difoto.

KOMUNIKASI
Biasanya orang yang kita jadikan model pada foto akan merasa kaku pada waktu pertama kali pemotretan. Untuk mencairkan suasana dan supaya si model merasa nyaman dan santai ketika kita potret, usahakan untuk mengajak si model ngobrol. Kalo perlu lakukan pemotretan dengan ngobrol-ngobrol santai. Biasanya model akan bergaya dengan santai setelah ½ jam pemotretan berjalan. Maka dari itu kalau anda memotret model dengan menggunakan kamera film, ½ jam pertama anda memotret dengan kamera tanpa film. Tapi anda berlagak seakan-akan tetap motret memakai film. Setelah anda merasa model sudah rileks dan pose-posenya mulai bagus, baru anda isi kamera anda dengan film. Hal ini dilakukan untuk menghindari film yang terbuang sia-sia karena foto yang dihasilkan kurang bagus. Tapi jangan lupa, lakukan hal diatas tanpa sepengetahuan si model. Sementara untuk kamera digital tidak masalah. Karena file-file yang tidak terpakai bisa dihapus.

Penting : Ketika pada waktu pemotretan ada pose atau gaya model yang kurang bagus,jangan sekali-kali anda berkata “jelek” pada model. Anda bisa mengganti dengan kalimat “Tolong pose lain dong, yang itu tadi sudah…”. Secara psikologis kalau anda mengatakan pose yang ditampilkan si model jelek dengan mengatakannya secara langsung pada si model, model akan merasa kurang percaya diri untuk berpose lagi. Bahkan dia bisa kehilangan mood-nya. Intinya apapun pose yang ditampilkan si model anda bilang bagus, meskipun anda kurang suka. Dengan cara itu si model akan merasa pede dan pose-posenya semakin bagus.
 


Teknik Memotret Model Di Luar Ruangan

Untuk memotret model di luar ruangan, ada beberapa teknik yang perlu diperhatikan oleh para fotografer pemula, antara lain :

1. Gunakan kamera pada posisi ZOOM agar model bisa berada agak jauh dari anda.

2. Jangan menggunakan lensa pada posisi Wide Angle ( lensa lebar ) karena ada akan efek distorsi, model terlihat lebih lebar.

3. Bila memotret model di luar ruangan, usahakan mencari waktu saat sinar matahari masih soft ( 8-10 pagi hari atau 3-5 sore hari ). Hal ini ditandai dengan bayangan di bawah kelopak mata atau hidung serta leher tampak lembut.


4. Gunakan teknik pencahayaan samping, dimana cahaya datang dari sisi kiri atau kanan model.

5. Untuk mengantisipasi sisi model yang tidak terkena cahaya, anda bisa menggunakan teknik fill in light (cahaya pengisi). Teknik fill in light yang sederhana adalah menggunakan kertas putih atau kain putih sebagai reflektor ( media pantul cahaya matahari )

6. Untuk model dengan ukuran tubuh sedang, posisikan kamera pada tengah tengah frame serta tingginya sejajar dengan model.

7. Untuk model dengan ukuran tubuh lebih gemuk atau lebar, usahakan mengambil posisi agak serong kira atau kanan agar model terlihat lebih kurus.

8. Untuk pemotretan model luar ruangan, pilihkan lokasi yang tidak begitu rame dan latar belakang yang lembut sehingga model menjadi tampak dominan. Pemilihan warna background pun diusahakan menghindari warna merah karena warna ini cenderung membuat warna kulit lebih pucat atau bahkan kebiru – biruan.

9. Penjiwaan oleh model sangatlah penting karena akan mempengaruhi aura dari foto yang dihasilkan, usahakan membuat model merasa nyaman dan rileks, umumnya ini akan didapat setelah 30 menit pemotretan.


10. Komunikasi yang baik penting dilakukan agar model tidak kehilangan mood, seperti menyampaikan pose yang kurang bagus, sebaiknya dibangkitkan saja rasa percaya diri sang model dengan berkata “Ok..”, “Bagus..”, “Great.. next pose please… ”

Memilih Camera Digital SLR Untuk Pemula

 

Sebagai seorang yang awam di bidang fotografi, untuk memulai memasuki dunia ini terasa sangat asing dan penuh dengan istilah – istilah baru. Adalah suatu hal yang wajar bila kita berhadapan dengan berbagi istilah – istilah baru bagi para pemula, namun dukungan dunia blog sangat terasa dalam membimbing kita memasuki dunia ini.
Senjata utama bagi seorang fotografer adalah camera tentunya dan pemilihan camera yang tepat mutlak diperlukan bagi para pemula seperti saya ini. Berbagai pertimbangan pun muncul dalam pemilihan camera yang tepat, seperti pertimbangan masalah harga, kemudahan penggunaan, hasil jepretan, purna jual, dll.
Sebagai seorang pemula seperti saya pertimbangan utama adalah harga dan kemudahan penggunaan, pertimbangan yang lain mungkin bisa ditempatkan pada prioritas berikutnya.
Ada beberapa product yang saya bandingkan :

A. Harga <== Hasil googling sana sini dan telp sana sini
1. Nikon D40 = Rp. 5.000.000,-
2. Canon 400D = Rp. 5.500.000,-
3. Nikon D60 = Rp. 6.250.000,-

B. Hasil jepretan ( dari sisi besar pixel gambar )
1. Nikon D40 = 6 MP
2. Canon 400D = 10 MP
3. Nikon D60 = 10 MP

C. Hasil jepretan ( dari sisi tajam gambar ) <== hasil baca di forum – forum
1. Nikon D40 = Jernih dan bening
2. Canon 400D = Soft
3. Nikkon D60 = Jernih dan bening

D. Kemudahan pengoperasian <=== hasil baca di forum – forum
1. Nikon D40 = Agak sulit katanya :D
2. Canon 400D = Mudah terutama bagi newbie
3. Nikon D60 = Agak sulit katanya :D
Dari pertimbangan diatas, akhirnya saya memutuskan memilih Camera Digital SLR Canon EOS 400D. Kalau ditanya kenapa ? Mungkin faktor budget yang lebih berperan dengan sedikit analisa tentang output yang didapatkan adalah gambar dengan pixel sebesar 10 MP.
Mungkin hal ini terdengar lucu terutama bagi para senior fotografer, tapi itulah realita yang dihadapi oleh para newbie.

Rabu, 30 Maret 2011

Panoramic Photography untuk Pemula

Ok… Seperti yang tertera pada judul, kita akan membahas apa yang disebut sebagai panoramic photography. Asal kata panoramic sebenarnya diambil dari kata “panorama” yang berarti pandangan yang luas atau lebar dari suatu landscape atau representasi ruang tertentu. Kriteria luas atau lebar tersebut sebenarnya bergantung dari sudut pandang mata kita (angle), bukan dari luasnya objek yang tercakup dalam pandangan kita. Jika diistilahkan, maka panoramic itu dihasilkan dari wide-angle, bukan wide-area.

Dalam dunia fotografi sendiri, hasil pencitraan panoramic sebenarnya sudah difasilitasi dengan adanya wide-angle lens dan variannya, seperti fish-eye lens (menghasilkan efek pencitraan yang bulat/spherical seperti mata ikan :D ), yang memang didesain sedemikian rupa agar lensa tersebut dapat menerima citra dari angle yang luas. Namun, kriteria lebar atau luasnya sendiri sebenarnya sangat relatif, belum ada ketentuan khusus mengenai besar sudut minimum bahwa suatu lensa bisa disebut sebagai wide-angle lens atau tidak. Karena setiap lensa pasti mempunyai angle maksimum tertentu, hanya saja besarannya berbeda-beda. Tapi memang kebanyakan orang akan menyebut suatu lensa itu sebagai wide-angle lens jika wide-anglenya relatif lebih besar dibanding lensa-lensa pada umumnya.

Secara garis besar, ada dua (2) cara yang dapat dilakukan untuk menghasilkan panoramic image. Cara yang pertama adalah dengan menggunakan fixed-lens, lensa yang digunakan tentunya adalah yang mempunyai angle-view yang lebar atau luas yaitu wide-angle lens. Cara ini relatif lebih mudah karena hanya memanfaatkan wide-angle-view dari lensa, sehingga kita bisa menghasilkan panoramic image hanya dengan single-shot atau satu kali jepretan saja. Tapi cara ini mempunyai keterbatasan, yaitu dari segi angle-viewnya yang pasti ada nilai maksimumnya. Angle-view yang paling maksimal dicapai oleh wide-angle lens adalah dari jenis fish-eye lens, dengan wide-angle mencapai 180 derajat. Ada lagi keterbatasannya, terutama jika kita kebetulan tidak diberi kelebihan dalam hal finansial, karena lensa-lensa jenis ini relatif sangat mahal harganya :D . Lalu, ada cara kedua yang sebenarnya diilhami dari image hasil jepretan menggunakan wide-angle lens, yaitu rotation. Nah, cara kedua inilah yang akan kita bahas lebih lanjut berikutnya.
Rotation method untuk menghasilkan panoramic image merupakan salah satu teknik composite photography (pengolahan digital image menggunakan lebih dari satu image). Idenya adalah dengan memutar sudut pengambilan image sampai sudut tertentu yang diinginkan. Frekuensi shutter per satu range sudutnya bebas, asal dengan ketentuan image-image yang dihasilkan harus beririsan satu sama lain. Misal, jika kita menginginkan hasil akhir anglenya 180 derajat dengan composite 6 image, berarti masing-masing sudut pengambilan image berselang lebih kurang sekitar 30 derajat. Nah, image-image itulah yang akan digabungkan menjadi panoramic image menggunakan teknik yang disebut sebagai stitching. Satu lagi yang perlu diingat, bahwa yang diputar hanyalah sudut pengambilan imagenya, jadi posisi kamera tidak berpindah.

Untuk lebih jelasnya, saya akan memberikan contoh bagaimana panoramic image dihasilkan secara step by step. Untuk itu, ada beberapa persiapan yang diperlukan, antara lain:
1. Kamera (wajib)
Ini adalah kamera yang saya gunakan:




2. Tripod atau stativ (wajib), agar posisi kamera statis. Model tripod yang diwajibkan adalah yang bisa diputar 360 derajat ke arah samping kiri-kanan.
Ini adalah tripod yang saya gunakan:


Tripod Velbon Mini CX





3. Stitcher software (wajib), yang saya gunakan adalah Sticher Unlimited 5.5. Aplikasi ini berfungsi untuk menggabungkan (stitching) beberapa file image menjadi panoramic image.
3. Software pengolah digital image, seperti Photoshop (opsional), untuk pengolah hasil akhir panoramic image.
Berikut adalah rangkaian image yang saya hasilkan menggunakan teknik pengambilan image seperti yang telah kita bahas sebelumnya:


Seperti yang terlihat pada rangkaian image di atas, bahwa saya menginginkan angle-view dari panoramic image yang dihasilkan nantinya adalah sebesar 360 derajat (karena diputar hingga posisi awal).
Kemudian saya lakukan stitching menggunakan Stitcher Unlimited 5.5. Tidak ada trik khusus dalam menggunakan aplikasi ini, yang saya lakukan hanya memanfaatkan menu standar yang ada. Load Images -> Automatic Stitch -> Equalize All Images -> Render. Untuk render saya pilih yang Cylindrical Image karena hasil akhir yang saya inginkan adalah panoramic image yang terkesan memutar 360 derajat. Sebelumnya, ada yang perlu diperhatikan, bahwa dalam proses stitching dari rangkaian image hasil rotasi pasti ada “distorsi” terhadap bidang horisontal. Maksudnya, panoramic image yang dihasilkan akan melengkung. Hal ini wajar, karena image yang seharusnya tampak perspektif, kita paksa agar tampak “flat“. Untuk mengurangi besar kadar distorsi ini, “denger-denger” sebaiknya kita menggunakan lensa dengan focal length yang normal, yaitu 50mm. Tapi tidak perlu terlalu khawatir juga, karena panoramic image hasil stitching masih bisa kita potong menggunakan image editor seperti Photoshop.
Berikut hasil jadi panoramic image yang dihasilkan:


Pemanfaatan panoramic photography sendiri bermacam-macam sebenarnya. Ada yang hanya sekadar dijadikan satu karya fotografi dengan efek unik (panoramic effect termasuk unik), atau ada juga yang memanfaatkannya sebagai panoramic film. Sebagai contoh, di sini akan saya berikan hasil iseng-iseng saya membuat flash .swf dan mockup java ME dengan memanfaatkan panoramic image hasil stitching. Untuk file flash .swf, bisa dibuka di sini. Dan untuk file .jar nya java bisa diambil di sini, tapi belum tested di device sebenarnya, jadi mohon maaf jika nanti programnya tidak berjalan dengan baik atau membuat “ngehang” :D . Bagi yang ingin meminta source code nya, mohon japri saja. Oh iya, program javanya hanya terbatas pada device dengan dimensi layar 320x240pixel saja. Semoga bermanfaat dan tetap semangat. :D

Enam Panduan Penting Bagi Photographer Pemula

Mungkin setiap orang dapat memotret. Tidak susah, hanya tinggal membidik, tekan tombol, dan jadi. Bahkan di era kamera digital ini kita dapat menghapus seandainya foto tersebut kurang bagus dan mengambil foto lain, berbeda dengan jaman kamera analog dulu. Tapi untuk dapat memotret dengan baik, tentu saja ada teknik-teknik tertentu yang harus kita pelajari dan ikuti.
Berikut ini adalah 6 hal non-teknis yang perlu kita ketahui untuk dapat semakin meningkatkan kualitas foto hasil jepretan kita.
1. Bawalah selalu kamera anda.
Salah satu alasan kenapa orang banyak kehilangan momen penting adalah karena mereka tidak membawa kamera saat momen itu terjadi. Tidak pelu membawa kamera berat yang lengkap dengan segala peralatannya, kamera saku digital sudah cukup bagus untuk selalu dibawa kemanapun anda pergi. Dan juga dengan membawa kamera di saku anda, anda akan selalu tertarik untuk melakukan pemotretan. Tentunya anda tidak ingin hanya membawa kamera di saku anda tanpa melakukan sesuatu bukan?
2. Potret lagi dan lagi.
Jangan ragu untuk selalu memotret, karena anda tidak pernah akan pernah cukup melakukan pemotretan. Ken Rockwell, salah satu photographer profesional, menyatakan bahwa ia sudah mengambil sekitar 30.000 photo dengan Nikon D3 dan 20.000 foto dengan Nikon D700, belum termasuk foto-foto lainnya dengan kamera lain. Ia terus berlatih dan berlatih untuk menuju kesempurnaan hasil jepretannya. Tidak ada ruginya melakukan puluhan foto untuk 1 obyek tertentu, toh anda tinggal menghapusnya nanti.
3. Percayalah pada mata.
Hanya anda yang bisa mengetahui apakah obyek tertentu akan bagus untuk di abadikan atau tidak. Anda bisa saja belajar teknik-teknik tertentu, tapi akhirnya semua akan kembali pada anda untuk menggunakannya. Bidik, jelajahi obyek dengan viewfinder dan temukan bagian yang bagus untuk difoto.
4. Latih mata anda.
Salah satu hal yang membuat seorang fotogafer bisa mendapatkan foto yang bagus adalah karena matanya jeli menangkap momen tersebut. Hal ini memerlukan latihan. Dengan seringnya kita berlatih mata kita akan semakin awas dan mampu membayangkan suatu obyek atau kejadian yang ada di depan mata kita 'dibingkai' di dalam frame foto. Jangan lupa juga untuk selalu mengamati hasil foto kita. Lakukan kritik pada diri kita sendiri, cari kekurangan dan kelebihan dari foto tersebut, dan pikirkan cara untuk mengatasi kesalahan tersebut. Kalau perlu diskusikanlah dengan orang lain. Dengan demikian di foto-foto berikutnya kesalahan yang ada tidak akan terjadi lagi.
5. Kenali kamera kita.
Ini merupakan sesuatu yang wajib. Dengan kita mengenali kamera kita seperti kita mengenali diri kita sendiri kita tidak akan melakukan kesalahan dalam pengoperasian kamera kita. Tentunya kita tidak ingin melewatkan satu momen penting hanya karena kita tidak tahu berapa lama yang dibutuhkan kamera kita untuk siap. Tidak perlu hafal semua fitur yang ada di kamera kita, tapi paling tidak kita tahu karakteristik dari kamera yang kita gunakan, apakah kamera kita termasuk kamera yang 'cepat', ataukah kamera kita bagus untuk memotret di studio, atau kamera kita bagus untuk memotret orang atau pemandangan, dan lain sebagainya.
6. Lakukan eksperimen pada hasil foto.
Saat ini sudah banyak software untuk mempercantik bahkan memanipulasi hasil foto. Bagaimana foto yang 'biasa saja' bisa menjadi luar biasa dengan program editing ini. Program paling terkenal adalah photoshop yang menjadi acuan bagi para photographer dewasa ini. Jangan takut untuk melakukan eksperimen, buatlah hasil foto yang luar biasa dengan program ini. Untuk itu tentu saja anda harus selalu membuat backup dari foto anda. Bekerjalah di file backup tersebut, dan simpanlah file aslinya. Dengan demikian anda selalu mempunyai file hasil jepretan anda untuk melakukan eksperimen lain.

Tekhnik Dasar Photography

Sudah kah anda melakukan pemahaman kamera DSLR dan tekhnik dasar Photography,? Jika belum silahkan baca terlebih dahulu .

Baik, setelah anda membaca nya, kita akan mulai untuk membahas tekhnik dasar fotografi untuk pemula. tekhnik tekhnik ini perlu di ketahui bagi anda yang ingin sekali menekuni dunia fotografi untuk hobi anda atau untuk pekerjaan anda.

1.Depth of Field a.k.a. DOF

Depth of field atau sering disingkat menjadi DOF merupakan salah satu teknik fotgrafi yang paling dasar. Setiap foto memiliki kedalaman ( depth ) yang terbagi atas foreground ( depan ) dan background ( belakang ). Fokus pada lensa kamera dapat dikendalikan atau diarahkan pada objek tertentu. Pengendalian Depth of Field berguna untuk membatasi fokus pada foto dan lebih memberi kesan hidup pada foto.
Contoh berikut menunjukan DOF pendek dengan fokus pada foreground:



2. Freeze 

Setelah memahami DOF yang berkaitan dengan aperture, kali ini akan dijelaskan tentang freeze, dimana sangat berkaitan erat dengan shutter speed. Foto freeze bertujuan untuk mengabadikan suatu moment dengan gerakan cepat sehingga dapat tertangkap oleh kamera sebagai gambar diam, seperti foto tetesan air, ledakan, atau foto ketika orang sedang melompat dan lain sebagainya. Yang paling utama dalam mendapatkan foto freeze adalah mengatur shutter speed secepat mungkin ( misal 1/500 detik, 1/1000 detik, hingga 1/8000 detik ). Karena tuntutan shutter speed yang cepat, maka tentunya cahaya yang dibutuhkan sangat banyak, maka dari itu biasanya foto freeze amatir lebih banyak dilakukan di ruang terbuka pada siang hari dimana cahaya matahari bersinar terang. Bukan tidak mungkin untuk memperoleh foto freeze pada malam hari atau cahaya yang minim, namun peralatan pendukung mutlak diperlukan seperti flash atau bahkan lampu studio dengan kecepatan singkronisasi yang tinggi pula.

Berikut contoh foto freeze:


3. Movement 

Bertentangan dengan foto freeze, foto movement bertujuan memperlihatkan pergerakan objek dengan shutter speed yang rendah, sehingga pergerakan objek dapat tampak pada hasil foto. Shutter speed yang digunakan cenderung rendah agar pergerakan objek dapat terekam ( misal 1/5 detik, 1 detik, dst ), namun yang patut diperhatikan adalah kamera harus tetap dalam posisi statis agar background daripada objek tetap fokus walaupun shutter speed lambat.

Berikut contoh foto movement:


4. Panning 

Mirip dengan metode foto movement, namun dalam foto panning gerakan objek lebih ditampilkan melalui background yang bergerak. Prinsip dasar foto panning sama dengan foto movement, hanya saja pada saat pemotretan, kamera ikut bergerak mengimbangi gerakan objek, sehingga objek tetap fokus namun background yang dihasilkan bergerak.

Contoh foto panning:

Cara foto panning:
Bidik sasaran bergerak ( pada umumnya mobil ), tekan tombol shutter 1/2 agar fokus mengunci objek, gerakan kamera mengikuti objek seketat mungkin agar objek tetap fokus, sekiranya dirasa gerakan kamera sudah mengimbangi gerakan objek, tekan tombol shutter penuh dengan kamera yang tetap bergerak mengikuti objek.

5. Bulb  

Foto bulb dapat diperoleh melalui mode manual dengan mengatur shutter speed pada setting paling lambat ( BULB ), dimana shutter akan terus terbuka selama tombol ditekan dan akan menutup kembali pada saat tombol dilepas. Yang patut diperhatikan pada foto bulb adalah posisi kamera yang mutlak harus statis, maka gunakanlah tripod untuk menghasilkan foto bulb.

Contoh foto bulb pada lalu lintas kota malam hari:


Contoh foto bulb dengan menggunakan senter atau sumber cahaya yang digerakkan:


Template by : kendhin x-template.blogspot.com